Thursday 26 December 2024

Sosialisasi NasDem di Malam Natal

DALAM suasana Natal, kader dan caleg Partai NasDem terus melakukan  sosialisasi. Kali ini mereka mulai merambah kompleks perumahan di kawasan Taman Royal Kota Tangerang.

Malam itu 24 Desember 2013 meskipun mendung menyelimuti awan, tidak kurang dari 80 kader NasDem dari perwakilan 13 kelurahan dan belasan RT/RW setempat berkumpul untuk mendengar berbagai arahan persiapan Pemilu dari tiga caleg NasDem: Baihaqi (Caleg DPRD Kota Dapil Batu Ceper - Benda dan Neglasari), Adam Iskandar (Caleg Provinsi Dapil Kota Tangerang B), dan Hermawi F. Taslim (Caleg DPR RI Dapil Banten 3 Tangerang Raya).

Pada kesempatan tersebut tokoh muda Baihaqi MA yang juga mantan anggota KPU Kota Tangerang menggarisbawahi betapa pentingnya para kader memahami tata tertib dan peraturan pemilu agar dapat menjalankan tugas dengan baik, “karena NasDem tidak hanya ingin menang, tapi menang dengan terhormat dan bermartabat,” lanjut kandidat doktor Universitas Muhammadiyah Tangerang itu. 

Sementara itu, Adam Iskandar yang merupakan mantan Ketua DPD Kota Tangerang, tokoh yang mengantarkan NasDem lolos dalam verifikasi faktual di kota Tangerang menekankan pentingnya keteguhan prinsip dari para kader,  yaitu tegas dan tidak tergoda oleh berbagai bentuk rayuan dan iming-iming yang belakangan mulai bermunculan. “Hanya dengan sikap yang demikian, NasDem akan menjadi partai besar dan membawa perubahan besar bagi masyarakat Tangerang yang relatif masih sangat rendah kesejahteraannya,” katanya.

Sedangkan Hermawi F. Taslim mengingatkan para kader untuk dapat menyosialisasikan prinsip dasar pemilu, yakni memilih pemimpin publik yang akan menentukan arah dan masa depan bangsa.

Hak pilih, lanjut wakil ketua Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPP Partai NasDem ini, merupakan salah satu hak yang melekat dalam setiap insan manusia, bukan merupakan pemberian dari pihak mana pun. “Oleh karenanya hak tersebut harus digunakan dengan berlandaskan hati dan kemauan sendiri.”

Hanya pada pemilu itulah, menurut dia,  semua orang dengan status sosial apa pun punya  hak dan kedudukan yang sama, apakah dia gubernur, presiden, walikota, guru, bahkan kuli sekali pun memiliki satu hak suara. “Dengan demikian hak suara itu sesungguhnya sesuatu yang suci yang tidak bisa dipertukarkan apalagi dijualbelikan dengan imbalan apa pun.”

Pemilu, lanjut Taslim, merupakan satu-satunya cara untuk menggantikan pemimpin bangsa secara konstitusional. 

Di pengujung acara, berlangsung tanya jawab yang cukup intensif. Intinya para kader berharap agar silaturahmi yang telah terjalin di antara sesama kader dan caleg tidak hanya berhenti pada pemilu. “Jangan sampai caleg NasDem melupakan konstituen manakala telah terpilih kelak menjadi wakil rakyat. Janganlah sampai bagaikan kacang lupa pada kulitnya,” ujar salah seorang peserta pertemuan.[]