Friday 30 August 2024

UNESCO Minta Warisan Budaya di Suriah Dilindungi



"UNESCO bertekad menggunakan keahliannya dan jaringannya untuk membantu rakyat Suriah memelihara warisan budaya mereka yang luar biasa," kata Bukova. "Melindungi warisan tidak terpisahkan dari melindungi penduduk, sebab warisan melestarikan identitas dan nilai-nilai bangsa."

"Saya mendesak semua pihak agar melakukan semua langkah pencegahan guna menghentikan kerusakan pada warisan budaya Suriah, yang meliputi beberapa warisan yang paling berharga di dunia," imbuhnya.

Seruan tersebut disampaikan setelah pertemuan para ahli pada Kamis (29/8) di Markas UNESCO di Paris. Di sana mereka meneliti rencana aksi yang bertujuan mencegah kerusakan lebih jauh dan memperbaiki kerusakan jika dan saat memungkinkan.

Pertemuan itu dipimpin oleh Bukova dan dihadiri oleh Lakhdar Brahimi, Wakil Khusus Gabungan PBB-Liga Arab; Stegano de Caro, Direktur Jenderal Pusat Internasional bagi Studi Pemeliharaan dan Pemulihan Harta Budaya (ICCROM); Hanna Pennock, Direktur Jenderal Sementara Dewan Museum Internasional (ICOM); dan Philippe Allard, Direktur Jenderal Dewan Internasional mengenai Monumen dan Lokasi (ICOMOS). 

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh wakil Interpol, organisasi terbesar polisi internasional, para ahli dari Organisasi Adat Istiadat Dunia (WCO), dan Uni Eropa.

Mereka mensahkan aksi yang berlanjut UNESCO untuk meningkatkan kesadaran dan berbagi informasi mengenai status warisan budaya di Suriah, terutama enam lokasi warisan dunia di negara Arab tersebut, lokasi penting arkeologi, dan warisan yang bisa dipindahkan, termasuk koleksi museum serta lain-lain.

"Tidak ada kebudayaan tanpa manusia dan tidak ada masyarakat tanpa kebudayaan," kata Bukova saat penutupan pertemuan itu. (Ant)