Friday 11 October 2024

Ingin Batik Anda tidak Memudar? Cuci dengan Lerak



Seperti dikutip dari laman wikipedia.com, lerak berasal dari biji tumbuhan ciu yang bernama Latin Sapindus rarak De Candole atau Sapindus mukorossi.

Biji tumbuhan itu terbungkus kulit yang cukup keras dan berbentuk bulat seperti kelereng. Jika masak, warnanya kehitaman dengan permukaan licin dan mengilat.

Biji lerak mengandung saponin, yakni suatu alkaloid beracun yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci. 

Kandungan racun biji lerak juga berpotensi sebagai insektisida. Buah lerak relatif mudah didapatkan dan biasanya dijual di pasar-pasar tradisional. 

Di pasaran, lerak telah juga tersedia dalam bentuk produk lerak cair kemasan yang lebih praktis sehingga bisa langsung dipakai.

Menurut Marketing Communication Supervisor Danar Hadi Inou Marcsta Hernawan, penggunaan lerak mampu melindungi warna batik dengan menjaga lilin yang terserap ke dalam serat kain saat proses pembatikan. 

Hal itu tidak berlaku jika proses pencucian menggunakan detergen kimia biasa. Detergen malah akan merusak serat kain.

Proses pencucian juga tak boleh diremas dan direndam lebih dari satu jam. Peremasan akan merusak struktur kain, sedangkan perendaman akan memudarkan warna batik.

“Kalau batik menggunakan pewarna tekstil, tentu saja warnanya akan cepat luntur. Batik yang menggunakan pewarna alami tidak akan luntur asalkan dicuci dengan cara yang tepat,“ tukasnya. (Dinny Mutiah)