• Login
  • Partai NasDem
  • KOMUNITAS
    • Photography
  • DUNIA NASDEM
  • CALEG
    • Profil
    • Dashboard Legislatif
  • BAPPILU
    • Tentang Bappilu Nasdem
    • Ketentuan KPU
    • Resume UU
    • Dapil Pemilu 2014
  • NEWS
  • O250
  • PARTAI
    • Restorasi
    • Sejarah
    • Susunan Pengurus
    • Visi Misi
  • HOME
2024-06-03 14:35:27

Para Caleg juga Wajib Laporkan Dana Kampanye

INDEX TERKAIT

Caleg Partai NasDem Berkomitmen Jaga Integritas

Partai NasDem tidak akan Ajukan Calon Presiden

Keamanan Nasional Belum Ideal

Lembaga-Lembaga Negara Alami Krisis Kepercayaan

JAKARTA, Senin 3 Juni 2013:— Guna mewujudkan pemilu yang berkualitas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengeluarkan peraturan dan imbauan agar para calon legislator (caleg) membuat laporan keuangan menyangkut dana yang digunakan kampanye kepada partai dan tembusannya disampaikan ke KPU.

Rencana itu diungkapkan  Juri Ardiantoro, komisioner KPU, dalam acara pekan orientasi caleg Partai NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin petang.

Laporan keuangan dana kampanye para caleg itu diperlukan, menurut Juri, agar pemilu benar-benar transparan. Lagi pula, tambahnya, uang yang digunakan para caleg untuk keperluan kampanye tidak bisa dipisahkan dari dana kampanye partai politik. "Oleh sebab itu laporannya harus terintegrasi," katanya.

Juri menjelaskan, KPU kini terus melakukan pengecekan daftar calon sementara (DCS) untuk diklasifikasikan menjadi daftar calon tetap (DCT). Nama-nama caleg yang telah tertera dalam DCT juga akan dipublikasikan secara terbuka untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat memberikan masukan, terutama menyangkut kelengkapan dan kebenaran administrasi caleg. KPU, katanya, hanya akan memerhatikan masukan yang berhubungan dengan persyaratan administrasi, seperti pendidikan, latar belakang sang caleg dan sejenisnya. "KPU tidak akan melayani laporan seperti sang caleg pernah berselingkuh atau pernah menempeleng orang."

Juri menjelaskan, DCS atau DCT bisa diubah jika yang bersangkutan meninggal dunia atau mundur. Khusus untuk caleg yang mundur, katanya, mekanismenya tetap harus melalui partai. Setelah yang bersangkutan mundur, partai tidak boleh mengganti.

Agar pemilu berkualitas, Juri mengharapkan kepada para caleg dalam satu partai jangan saling bersaing secara tidak sehat. "Hindarkan persaingan di internal partai. Jangan sampai partai yang sudah solid dirusak oleh kader partai di tingkat bawah," ujarnya.

Juri juga mengingatkan 30 persen keterwakilan perempuan harus diperhatikan dalam pencalegan. Dia mengatakan, jika syarat itu tidak dipenuhi oleh partai dalam suatu daerah pemilihan, maka partai yang bersangkutan tetap boleh ikut pemilu, tapi tanpa caleg.

Bagi Partai NasDem, soal keterwakilan perempuan ini tidak menjadi masalah, sebab menurut Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, partai pembawa restorasi Indonesia ini mengusung 40 persen caleg perempuan atau melebihi kuota yang sebagaimana diatur dalam UU Pemilu.

Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nelson Simanjuntak mengungkapkan, saksi di TPS dalam pemilu nanti diperkirakan bakal memunculkan masalah dan sengketa. Berdasarkan pengalaman, katanya, banyak saksi yang tidak bekerja untuk kepentingan partai, tapi lebih mengabdi kepada para caleg.

Untuk mengantisipasi hal itu, katanya, Bawaslu berencana menyiapkan saksi yang netral.

Nelson berharap partai dan caleg bersikap elegan berpartisipasi dalam pemilu nanti dengan tidak berbuat curang. "Kalau curang, itu sama saja tidak beradab," katanya seraya meyakini bahwa Partai NasDem akan mampu menjadikan pemilu tahun depan semakin berkualitas.

Selain soal saksi, menurut anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Saut Hamonangan Sirait, daftar pemilih tetap (DPT) juga rawan masalah, karena sistem administrasi kependudukan yang belum sempurna. Sampai sedemikian jauh, dari sekian banyak negara, menurut dia, yang paling tertib administrasi kependudukannya adalah Rusia.

Hal lain yang perlu diantisipasi partai peserta pemilu, tambah Saut, adalah saat penghitungan suara.

  • JAKARTA (5 Juni 2013): Para calon legislator (caleg) Partai NasDem berkomitmen menjaga integritas diri dengan selalu mengedepankan nilai moral, tidak melakukan politik uang dan perbuatan tercela lainnya. Komitmen bagi negeri itu diucapkan bersama-sama oleh 560 caleg beberapa saat sebelum pekan orientasi caleg Partai NasDem ditutup Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Para caleg partai pembawa restorasi itu secara individual menandatangani "Komitmen Bagi Negeri" yang selengkapnya berbunyi sebagai berikut: Kami para calon anggota legislatif DPR RI Partai NasDem pada Pemilu 2014 berjanji: 1. Senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan demokrasi berlandaskan ideologi negara Pancasila dan Konstitusi UUD 1945. 2. Tegas dan berjuang untuk mengaktualisasikan kedaulatan negara, memulihkan, dan memperbaiki kondisi bangsa guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. 3. Menjaga integritas diri dengan senantiasa mengedepankan nilai moral, tidak melakukan politik uang atau perbuatan tercela lainnya, serta akan bekerja sama antarcalon anggota legislatif dengan menjunjung tinggi kode etik dalam menjalankan misi pemenangan Partai NasDem pada Pemilu 2014. 4. Menjaga iklim kompetisi damai, saling menjaga, dan menghormati antaranggota peserta pemilu dengan mendorong pelaksanaan Pemilu 2014 yang jujur, adil, berkualitas, serta demi kepentingan nasional. 5. Senantiasa bersyukur dan berupaya mencapai tekad tersebut dengan mengharapkan bimbingan dari Tuhan Yang Mahakuasa. Amin. Komitmen Bagi Negeri itu diikrarkan para caleg dengan berdiri, diiringi lagu "Padamu Negeri". Setelah itu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menutup pekan orientasi yang dimulai sejak hari Minggu (2 Juni) lalu. Saat menutup acara tersebut, Surya Paloh kembali menegaskan agar para caleg konsisten dan konsekuen dengan komitmen bagi negeri yang sama-sama telah ditandatangani.
  • JAKARTA (6 Juni 2013): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan partai yang dipimpinnya tidak akan mengajukan calon presiden jika dalam Pemilu 2013 tidak masuk dalam tiga besar. Namun, dia optimistis, partai yang berniat mengubah Indonesia melalui restorasi itu akan menempati posisi tiga besar dalam pemilu yang akan digelar 4 April 2014. "Kalau partai kita masuk tiga besar, barulah kita mengajukan calon presiden," katanya saat menutup pekan orientasi calon legislator (caleg) DPR RI Partai NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (5/6) malam. Surya mengatakan jika NasDem tidak masuk tiga besar, maka partai ini akan menjadi partai oposisi. "Partai oposisi yang benar-benar riil, bukan oposisi imitasi," tegasnya. Namun, katanya lagi, jika Partai NasDem masuk dalam tiga besar, ketua umum wajib melanjutkan perjuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban niat partai ini untuk melakukan perubahan. Sebelumnya, Surya Paloh minta kepada para caleg Partai NasDem yang mengikuti orientasi selama lima hari itu bekerja seoptimal mungkin dan militan untuk memenangkan NasDem. Dia mengingatkan, persaingan sangat keras. "Karena itu berusahalah seoptimal mungkin. Jika ini yang kita lakukan, saya percaya, Partai NasDem akan menjadi pemenang Pemilu 2014," tegasnya. Surya juga meminta para caleg dan kader Partai NasDem dalam berjuang tidak setengah hati. Pasalnya, "kita hidup di negara yang serba transaksional. Kalau ini berlanjut dan transaksional dianggap sebagai budaya, maka negara kesatuan tidak ada lagi. Indonesia raya akan lenyap," katanya. Hampir semua kehidupan di berbagai bidang, terutama politik, demikian Surya Paloh, sudah rusak. "Jangan sampai negara lain yang membenahi negara kita." Ke depan, lanjutnya, Partai NasDem akan meniup peluit (peringatan) jika ada pejabat yang membangun citra menggunakan anggaran negara. Jika Partai NasDem mendapat kepercayaan rakyat untuk memimpin negeri ini, kata Surya, "maka kita harus bisa membasmi korupsi dalam tempo enam bulan." Kepada para caleg, Surya Paloh bertanya, "siapkah Saudara memimpin negeri dengan jujur? Siapkah kita beroposisi dan bersikap kritis jika kita berada di nomor empat?" "Siiiappp," jawab para caleg Partai NasDem.
  • Partai NasDem - Gerakan Perubahan, Jakarta : Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto keamanan nasional saat ini masih kurang komprehensif dan belum ideal. Hal itu disampaikan Endriartono kepada 560 caleg DPR - RI Partai NasDem pada acara orientasi di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Selasa (4/6). Endriartono yang juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem memberikan materi dengan tema 'Kebijakan dan Strategi Mengatasi Ancaman Lokal, Nasional, Regional dan Global Menjelang dan Pascapemilu 2014'. Endriartono menambahkan, ancaman menjelang Pemilu 2014 semakin majemuk, bukan hanya mengenai hal-hal militer namun juga di bidang ekonomi, budaya dan politik. Ia mengimbau agar negara meninggalkan penanganan yang bersifat konvensional. Hingga saat ini, Endriartono juga menilai masih terdapat silang pendapat mengenai isu keamanan nasional. Salah satunya pro dan kontra tentang UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
  •   Partai NasDem - Gerakan Perubahan, Jakarta: Lembaga-lembaga negara dewasa ini mengalami krisis kepercayaan dari rakyat. Hal itu diakibatkan buruknya kinerja pemerintah. Demikian dikatakan Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR Siswono Yudho Husodo. Oleh karena itu Siswono menyerukan kepada para caleg Partai NasDem untuk DPR-RI agar mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap partai politik dan lembaga-lembaga negara. Imbauan itu disampaikan Siswono pada acara Pekan Orientasi Caleg yang wajib diikuti seluruh caleg DPR Partai NasDem Selasa (4/6), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Pembekalan para ccaleg ini bertujuan untuk memberikan pemahaman visi dan misi partai Nasdem, serta melahirkan caleg-caleg yang berkualitas dan berintegritas tinggi.      
Copyright © 2013. Partai NasDem
  • Contact
  • Privacy Policy
  • Terms of Service