Bom Meledak di Vihara, Menko Polkam Minta Usut Tuntas
JAKARTA (5 Agustus): Polisi hingga kini terus mengusut ledakan bom di Vihara Ekayana Graha, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8) malam. Ledakan terjadi dua kali dan menimbulkan satu korban luka ringan.
Ledakan pertama terjadi Minggu pukul 18.50 WIB di depan pintu masuk kebaktian vihara. Ledakan kedua pukul 20.00 WIB di depan pintu masuk ke dalam vihara.
Menurut keterangan polisi, bungkusan yang kedua hanya mengeluarkan asap tanpa ledakan. Karena berdaya ledak low explosive, ledakan tidak mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan.
Beberapa jam setelah ledakan, tim gabungan masih melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengetahui bahan peledak, identitas dan motif pelaku. Selain itu, petugas juga masih menganalisis tayangan CCTV untuk mendapatkan keterangan tambahan.
Tim Gegana dari Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya berpakaian lengkap antiledakan sudah memeriksa dua tabung yang ditemukan di lokasi ledakan.
Dari laporan reporter Metro TV di lapangan, petugas dari Gegana Polda Metro Jakarta Raya memeriksa tabung berwarna silver yang terdapat tanda silang di atasnya, yang ditemukan dari dalam Vihara Ekayana. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian terkait tabung yang diduga bom tersebut.
Sekitar pukul 23.05 WIB terjadi ledakan yang kedua. Dari pantauan Metro TV terlihat asap kecil mengepul dari dalam Vihara. Petugas melarang warga dan wartawan mendekat ke lokasi. Saat terjadi ledakan, tidak ada kegiatan apapun di Vihara Ekayana.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, mengutuk pelaku peledakan, karena telah merusak suasana damai di bulan suci Ramadan.
"Aparat keamanan sudah diminta segera mencari dan menangkap siapa pun pelaku peledakan di Wihara Ekayana," kata Menko Polhukam dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (5/8).
Djoko mengatakan, hingga kini masih ada pelaku-pelaku seperti ini (peledakan bom). Oleh karena itu, kesadaran sosial atau social awareness harus lebih ditingkatkan dan masyarakat diminta melaporkan setiap tindakan-tindakan yang mencurigakan. "Teroris selalu mencari kelengahan aparat. Aparat pasti dengan serius menangani kejadian ini," katanya seperi dikutip Antara.[]