Thursday 1 August 2024

Kota ini Bisa Dikembangkan sebagai Creative City


Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu (31/7) mengatakan, UNESCO mengategorikan kota kreatif dalam dua golongan yakni kota berbasis kerajinan dan kota berbasis desain.


Ia menambahkan, dengan terjalin dalam jaringan kota kreatif itu, kota-kota yang diajukan bisa belajar dari kota-kota kreatif lain yang sudah lebih dulu berkembang di dunia. "Intinya UNESCO akan menilai 'urban planning concept'-nya, apakah sudah mendukung kreativitas masyarakatnya, sudahkah membangun sarana dan prasarana tidak hanya fisik tetapi juga nonfisik," katanya.


Ia mencontohkan, di sejumlah kota yang dinilai layak untuk diajukan sebagai kota kreatif, misalnya Solo setiap akhir pekan, jalan-jalan ditutup untuk menciptakan ruang kreatif bagi masyarakatnya. "Mereka mengadakan pameran, memberikan kesempatan UKM berpameran, melakukan performance art, bahkan memberikan izin usaha gratis bagi UKM," katanya. 


Pada intinya, kata Menteri, UNESCO akan menilai ada tidaknya program kreatif yang terklaster dari hulu ke hilir di suatu kota. Ke depan, selain keempat kota tersebut, pihaknya akan mengajukan kota-kota lain di Indonesia agar bisa masuk dalam jaringan kota kreatif UNESCO. "Penelitian kami sementara yang bisa dikembangkan sebagai kota kreatif adalah Bali, Malang, dan Surabaya," katanya. (Ant)