Demokrasi di Titik Terendah
JAKARTA (2 Desember): Demokrasi Indonesia di zaman reformasi berada di titik paling rendah dalam sejarah bangsa ini. Dalam demokrasi saat ini rakyat tidak berdaulat tetapi yang berdaulat adalah uang.
Penegasan tersebut dikemukakan pemikir kebangsaan Yudi Latief di forum rakernas 1 Partai NasDem di Jakarta, Senin (2/12). Rakernas tersebut diikuti lebih dari 2000 kader partai tersebut dari seluruh wilayah Tanah Air.
Demokrasi yang harus dikembangkan, katanya, adalah menjadikan rakyat berdaulat. Pemilu langsung saat ini dianggap demokratis tetapi tidak menjadikan rakyat berdaulat . "Yang berdaulat sekarang ini kan kekuatan uang," kata Yudi.
Dia mengusulkan agar kembali ke bentuk demokrasi musyawarah-mufakat. Demokrasi musyawarah -mufakat mencegah bangsa ini terjebak pada kekuatan mayoritas dan mencegah didikte kekuatan uang. "Sekarang semua seolah-olah didikte kekuatan uang," katanya lagi.
Pada bagian lain dia mengatakan NasDem melakukan restorasi harus dilandasi keyakinan. Bangsa tanpa keyakinan tidak bisa berdiri. "Keyakinan bisa membuat sesuatu yang imposible menjadi posible. Bangsa ini genetiknya adalah bangsa yang besar," tambahnya.
Pada bagian akhir Yudi mengatakan restorasi adalah memulihkan kembali bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar.*