Perlu Pemimpin yang Konsisten
MANADO (25 September): Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menunjukkan konsistensi.
Surya mengatakan itu ketika membuka orientasi calon anggota legislatif (caleg) Partai NasDem se Sulawesi Utara di Manado, hari ini (25/9). Orientasi dengan moto 'Konsolidasi Partai Menuju Pemenangan Pemilu 2014' itu diikuti 401 caleg Partai NasDem untuk DPR, DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten /Kota.
Ada semangat di kalangan kader Partai NasDem Sulawesi Utara untuk memenangi pemilu legislatif pada 9 April tahun depan itu. Semangat itu tampak ketika Surya menantang para kader yang menjadi caleg tersebut .
Surya meminta setiap caleg NasDem merekrut minimal 1.000 anggota dan langsung disanggupi sejumlah caleg. Hitung -hitungan di atas kertas menghasilkan angka bila satu caleg berhasil merekrut 1.000 anggota, maka Partai NasDem memiliki lebih dari 400 ribu anggota di Sulawesi Utara.
Menurut Surya anggota aktif sebanyak itu merupakan modal awal untuk memenangi pemilu. Rekrutmen anggota tidak hanya sampai di situ . Partai NasDem mengajak sebanyak mungkin rakyat Indonesia ikut dalam arus gerakan perubahan.
Untuk tujuan itu telah diluncurkan program O250 atau Operasi 250. Melalui program itu setiap kader atau anggota aktif partai diminta merekrut minimal 250 orang. Program 0250 itu merupakan bagian dari strategi Partai NasDem memenangi pemilu legislatif 2014 dan kemenangan tersebut akan dipersembahkan untuk rakyat Indonesia dalam bentuk gerakan perubahan atau restorasi Indonesia .
Seperti dipaparkan Surya dalam berbagai kesempatan, perubahan mendasar menjadi kebutuhan mendesak bagi bangsa Indonesia. Namun sangat sulit, bahkan tidak akan pernah tercapai jika moral bangsa tidak terbangun kembali.
Untuk membangun kembali moral bangsa, kata Surya, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menunjukkan konsistensi antara kata dan laku.
Pada bagian lain Surya mengakui bahwa bangsa Indonesia telah menganut sistem demokrasi, namun dia mengingatkan bahwa demokrasi bukan tujuan melainkan alat untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat makmur yang berkeadilan*