Mengusir Ramadan
RAMADAN adalah bulan yang ditunggu-tunggu. Dua bulan sebelum Ramadan datang, umat Islam sudah mengelu-elukan Ramadan dengan doa yang sangat masyhur: Allaahumma baarik lanaa fi Rajab wa Sya’baan wa ballighnaa Ramadhaan.
“Ya Allah. Berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah umur kami hingga Ramadhan.” Namun setelah Ramadan semakin mendekati ujungnya, umat Islam seperti lupa pada kerinduannya terhadap Ramadan.
Ramadan belum selesai, tetapi umat Islam seperti menghendaki Ramadan cepat-cepat pergi. Mengapa manusia seperti lupa kerinduannya pada Ramadan di akhir bulan Ramadan?
Wajarkah berbahagia dengan datangnya Lebaran tetapi lupa pada Ramadan? Benarkah ada orang yang bosan dengan bulan Ramadan? Mengapa demikian? Bagaimana caranya agar stamina iman tetap kuat hingga Ramadan berakhir? Mengapa godaan duniawi begitu erat membelenggu manusia bahkan di bulan Ramadan? Ramadhan akan segera berakhir, apa pesan yang perlu dihayati tentang Ramadan?
Jika Ramadan kita anggap sebagai latihan pengekangan nafsu, maka masa latihan pasti ada akhirnya. “Saatnya untuk pertarungan yang sebenarnya di luar bulan Ramadan,” begitu pesan Chusnl Chotimah dalam Tausiyah Ramadan “Menjadi Selebritas Langit” di Metro TV Surabaya, Selasa (6 Agustus) pukul 14.00-14.30. []
Baca Juga
-
Wednesday, 23 October 2024Indonesia Ikut Pameran Cokelat Eurochocolate di Italia
-
Wednesday, 9 October 2024Buku Kehidupan Malala Beredar
-
Wednesday, 9 October 2024Gravity Film Terlaris di AS
-
Tuesday, 8 October 2024Pasar Wisata Indonesia 2013 Digelar di Sumbar
-
Monday, 30 September 2024Wayang Kulit Dapat Sambutan di Selandia Baru
-
Monday, 30 September 2024Sembilan Negara Sahabat Ikuti Pameran Batik Pekalongan
-
Wednesday, 25 September 2024Nikmatnya Soto Banjar
-
Wednesday, 25 September 2024Kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2013 Berlangsung di Padang
-
Friday, 13 September 2024Ajang Kompetisi Fotografer Terbesar di Asia Digelar di Yogyakarta
-
Thursday, 12 September 2024Rasa Baru Es Krim, Facebook