News
Friday, 27 December 2024

Butuh Pemimpin yang Amanah dan Kuat


JAKARTA (27 Desember): Indonesia pada 2014 membutuhkan kemunculan pemimpin yang amanah dan kuat, kata pengurus Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri.

“Yang paling utama, yaitu pemimpin yang amanah dan kuat, itu yang pokok,” kata kiai yang akrab disapa Gus Mus itu di kediamannya di Rembang., Kamis (26/12).

Menurut Gus Mus, Indonesia tidak hanya membutuhkan sosok yang bisa dipercaya untuk menduduki kursi kepemimpinan nasional, tetapi juga memiliki kekuatan.

“Kita tahu kondisi Indonesia sekarang bagaimana? Kita tidak membutuhkan seseorang yang hanya amin atau bisa dipercaya, tetapi kurang mempunyai kekuatan, tidak bisa,” cetusnya.

Kriteria lain yang harus dimiliki pemimpin nasional Indonesia ke depan ialah ketegasan dalam mengambil keputusan untuk rakyat. “Ia mesti bersikap tegas dan bisa mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat,” jelasnya.

Gus Mus menyimpulkan bahwa sedikitnya tiga kriteria, yaitu amanah, kuat, dan mencintai-dicintai rakyat, memiliki keterkaitan satu sama lain. “Dengan mencintai rakyat, apa yang dia lakukan menjadi kuat dan amanah demi rakyat. Kalau dicintai rakyat, itu artinya didukung,“ katanya.

Sementara itu, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menyatakan pemimpin Indonesia ke depan harus bisa menjawab seluruh permasalahan terkait lemahnya kepastian hukum dan tidak konsistennya kebijakan pembangunan. Sang pemimpin juga harus membenahi politik luar negeri yang lembek, pembangunan infrastruktur yang mandek, dan membanjirnya impor.

“Jadi siapa pun pemimpinnya nanti, paling tidak, harus bisa menjawab masalah tersebut. Korupsi sedemikian menggurita, tidak hanya di pemerintah, tapi juga di kalangan penegak hukum,“ cetus Rio.

Direktur Reform Institute Yudi Latief menilai tingkat kepercayaan rakyat terhadap pemerintah saat ini sudah jatuh ke titik nadir. Hasil survei Reform Institute menyebutkan 85% rakyat tidak puas dengan pemerintahan yang dipimpin SBY, Ketua Umum Partai Demokrat.

“Kepercayaan rakyat merosot tajam. Hal itu disebabkan pemerintah hanya mementingkan citra ketimbang kinerja,“ katanya dalam kesempatan yang sama.

Yudi berharap Pemilu 2014 menghasilkan pemimpin yang punya keberpihakan terhadap rakyat dan mampu mewujudkan kesejahteraan sosial.*